PERUBAHAN FUNGSI BANGUNAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN

INFORMASI UMUM

PERUBAHAN FUNGSI BANGUNAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN

Mengalihfungsikan bangunan merupakan hal yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur konstruksi bangunan. Penggantian fungsi suatu bangunan dengan fungsi yang baru dapat menjadi alternatif yang lebih tepat agar konstruksi bangunan menjadi lebih efisien.

Perubahan fungsi ruang pada struktur bangunan tentu berpengaruh pada faktor pembebanannya, baik pada struktur kolom, balok, maupun pelat. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi dengan analisis kekuatan struktur kondisi existing sesuai dengan kondisi substitusi fungsional terbaru yang ada sebelum melakukan perubahan fungsi bangunan.

KENDALA

permasalahan utama

Bertambahnya nilai beban hidup dan beban mati dari perencanaan awal dapat menyebabkan struktur kolom, balok, dan pelat memikul beban melebihi kemampuannya. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan. Oleh karena itu, keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.

Kekuatan kolom dibatasi oleh dua hal, yaitu 1) kolom akan runtuh apabila nilai tegangan mencapai tegangan tekan maksimum dari kolom tersebut dan 2) kolom akan mengalami tekuk pada nilai tegangan kritis tertentu sehingga akan mengalami tekuk lokal dan mengakibatkan terjadinya retak/patahan pada struktur tersebut.

Pada struktur balok dan pelat, apabila kapasitas lentur dan geser tidak terpenuhi maka struktur dapat mengalami kenaikan tegangan dan bisa terjadi lendutan.

SOLUSI

Solusi Kami

  • Melakukan Assesment Struktur Eksisting dengan cara mengukur dimensi penampang elemen struktur, mengukur tinggi bangunan, melakukan pengukuran arrangement dan diameter baja tulangan dengan menggunakan profometer, serta melakukan pengujian kuat tekan beton pada elemen struktur kolom, balok, dan pelat lantai menggunakan upv pundit atau hammer test.
  • Melakukan analisis struktur eksisting dan analisis struktur rencana sesuai fungsi bangunan terbaru berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian maupun data eksisting. Pembebanan harus mengikuti ketentuan mengenai pembebanan minimum yang disyaratkan sesuai dengan fungsi bangunan yang direncanakan, sesuai dengan peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jika hasil menunjukkan bahwa struktur bangunan tersebut tidak mampu melayani beban yang bekerja saat ini, berarti perkuatan struktur perlu dilakukan.
  • Melakukan perkuatan struktur menggunakan Fiber Reinforced Polymer (FRP) tipe CFRP/GFRP pada kolom kritis, balok, dan pelat yang kapasitas eksistingnya tidak memenuhi. Perhitungan design perkuatan dengan FRP mengacu pada ACI Committee 440, 2002).

SERTIFIKASI

SERTIFIKASI

Kami telah mengerjakan berbagai proyek perkuatan infrastruktur. Dengan produk Fyfe Indonesia, beragam tantangan telah terlalui dengan baik.

Studi kasus

Diskusikan proyek anda bersama kami